Resensi Novel "Diary Si Bocah Tengil : Rodrick yang Semena-mena (Diary Of A Wimpy Kid : Rodrick Rules)"
Judul Buku : Diary Si Bocah Tengil : Rodrick yang Semena-mena
Seri : Ke - 2
Pengarang : Jeff Kinney
Penerjemah : Ferry
Halim
Penerbit : Atria
Tebal buku : 224
halaman
Jeff Kinney adalah pencipta Poptropica.com, dan pengarang
buku laris #1 versi New York Times, Diary of A Wimpy Kid. Dia tumbuh di
Washington D.C. dan pindah ke New England pada 1995. Jeff hidup di
Massachusetts bagian selatan dengan istrinya, Julie dan kedua anak mereka, Will
dan Grant.
Diary Si Bocah Tengil : Rodrick yang Semena-mena, merupakan
buku kedua dari seri Diary Si Bocah Tengil.
Didalamnya masih menceritakan tentang kehidupan Greg Heffley (Zachary Gordon), seorang bocah SMP
beserta keluarganya, Mom (Rachael Harris), Dad (Steve Zahn), adiknya Manny (Connor dan Owen Fielding), serta kakaknya Rodrick (Devon Bostick)
Mom merasa bangga pada dirinya karena telah berhasil memaksa
Greg menulis pengalaman hidupnya dalam sebuah buku dengan sampul bertuliskan
diary, tapi Greg lebih senang jika menyebutnya sebagai buku jurnal, pada tahun
lalu. Dan sekarang Mom membelikannya lagi. Rodrick tahu, Greg memiliki sebuah
buku jurnal lain. Rodrick berhasil menemukan jurnal lama milik Greg, dan itu
benar-benar bencana besar.
Ketika musim panas, keluarga Greg tidak pernah pergi ke
mana-mana atau melakukan sesuatu yang asik. Dan karena itulah Greg benar-benar
berharap bisa segera kembali ke sekolah.
Mom dan Dad mengirim Greg dan Rodrick ke sebuah panti jompo
tempat kakeknya berada. Disana Greg di kerjai habis-habisan oleh Rodrick, dan
Greg mengalami suatu kisah yang sangat memalukan.
Saat memulai tahun ajaran baru di sekolah, Greg bertekad
melupakan semua peristiwa memalukan yang terjadi, khususnya yang ingin ia
rahasiakan.
Pada sebuah acara unjuk bakat, Rodrick dan Band nya (Löded Diper) tampil, ia menyuruh Greg untuk merekam penampilannya terutama pada saat Rodrick bermain
drum tunggal. Tapi Greg menolak mentah-mentah Rodrick. Mom terpaksa merekam
penampilan Rodrick hingga selesai. Tapi pada saat Rodrick bermain drum,
kameranya terguncang sangat hebat, sehingga tidak bisa melihat apapun.
Kemudian Rodrick berpaling pada Greg. Ia bilang semua ini
salah Greg, karena seandainya dia menuruti permintaannya, semua masalah ini
tidak akan terjadi. Tapi beberapa jam kemudian Rodrick berkata “rahasia sudah
terbongkar”. Rodrick tahu semua peristiwa yang ingin Greg simpan rapat-rapat.
Besoknya semua orang di sekolah Greg mengetahui cerita itu.
Dia yakin Rodrick akan melebih-lebihkan fakta untuk membuat cerita itu
terdengar lebih buruk.
Jadi pada saat liburan musim panas di panti jompo tempat
kakeknya, Greg merasa bosan dan akhirnya ia menulis di buku jurnalnya. Tapi
dengan cepat Rodrick mengambil buku itu dan Greg berhasil mendapatkan kembali
buku itu. Kemudian ia masuk ke kamar kecil dan merobek halaman buku itu.
Saat Greg ingin keluar, dia melihat ada seorang wanita berdiri di depan cermin
sambil merias wajahnya. Tadinya ia pikir wanita itu tersesat masuk ke kamar
kecil pria, tapi akhirnya Greg sadar, bahwa ia berada di kamar kecil wanita.
Jadi, cerita asli, Greg yang tidak sengaja masuk ke kamar kecil wanita berubah
menjadi Greg menyusup ke kamar ganti para gadis di SMA Crossland, karena di
besar-besarkan oleh Rodrick.
Kelebihan dari novel ini adalah dirancang seperti diary,
lengkap dengan garis-garis pada halamannya, juga font yang mirip dengan tulisan
anak sekolahan, disertai ilustrasi kartun yang lucu, dan menggunakan bahasa
sehari-hari yang mudah dimengerti.
Tapi sayang kekurangan dari novel ini adalah, ada beberapa
ilustrasi yang menggunakan adegan kasar seperti menonjok dan menendang.
Menurut saya, novel kartun ini sangat menarik dan bisa
menjadi pilihan cemerlang bagi yang malas membaca dan cocok dibaca untuk kalangan
remaja ke atas.
Nama : Vania Rizki Wardani
Kelas : IX - 7
SMP Negeri 179 Jakarta Timur
Komentar
Posting Komentar